Jumat, 02 Maret 2012

Koruptor di bunuh? HALAL

Kalaulah ada pasukan berani mati untuk memburu, mencari, mengejar, membom, membunuh, memukul, menampar, menginjak, meludah, mengencingi para koruptor, mungkin sayalah orang pertama yang akan mendaftar di dalamnya.
Secara rasional saja, lebih baik saya mati untuk menyelamatkan genarasi setelah saya dengan membunuh para koruptor saat ini daripada hidup dengan masa depan anak cucu yang suram karena korupsi.
Ini karena secara pasti dan kasat mata, apa yang dilakukan oleh para koruptor itu ialah membunuh jutaan anak bangsa, masa depan mereka dan Negara.
Kalau terorisme hanya membunuh ratusan orang, maka koruptor membunuh jutaan anak bangsa yang tidak berdosa. Jutaan rakyat tidak bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas, pengobatan dari rumah sakit yang baik, infrastruktur yang aman, baik dan berkualitas dsbnya tidak mereka dapatkan karena telah disunat oleh para koruptor.
Kalau kita menang membunuh para koruptor di negeri ini, maka besar harapan Negara kita akan lebih maju dari Singapura dan Malaysia. Merekalah yang akan datang mencari kerja di Negara kita bukan sebaliknya.
Berperang dengan Singapura dan Malaysia akan banyak memakan korban dan belum tentu menang karena peralatan perang kita kalah canggih dan tentara kita tidak hebat-hebat amat. Lihat saja pesawat TNI yang sering jatuh sebelum ditembak, Densus 88 yang menembaki dinding rumah ditepi sawah dengan ratusan bekas peluru didinding –Gak pandai menembak kali ya pasukan densus 88 itu-
Membunuh koruptor adalah bagian dari jihad, ini karena koruptor lebih berbahaya dari pemberontak yang menuntut keadilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar