Sampai
saat ini saya tidak pernah menjadi anggota partai apapun dan tidak
mendukung capres manapun. Tentu saja berdasarkan ilmu yang sedikit ada
dengan saya, saya tidak kagum dan tidak bangga dengan SBY sebagai
Presiden di negara saya RI saat ini. Namun belajar dari sejarah, ada
beberapa alasan mengapa kita harus menurunkan SBY. Alasan itu ialah;
1. SBY menaikkan Fiskal sehingga 300%.
Padahal fiskal di dunia International hampir saja sudah menjadi “barang
buruk” yang harus dilupuskan. Fiskal jelas memberatkan rakyat, kalau
Negara memerlukan uang, maka masih banyak lagi jalan yang lain selain
memberatkan rakyat. Seperti meminimalkan kecurian kayu hutan yang
dikuras oleh pembalak haram, ikan dilautan yang dicuri dan dijual ke
luar Negara secara illegal, pajak hasil bumi seperti pertamina,
Freeport, Chevron, pengusaha yang nakal membayar pajak dan sebagainya
yang jumlahnya teramat sangat banyak.
2. SBY tidak setuju dengan anggaran pendidikan 20%
(ini jelas dari berbagai komentar beliau di media dan saya dengar
langsung di wisma duta Kuala Lumpur. walaupun berkali-kali dipaksakan.
Dan setelah diancam akan “di-impeach oleh majlis konstitusi, dengan
terpaksa baru SBY mau menerimanya.
3. SBY anti kritik.
Saat kunjungannya ke Kuala Lumpur, saat berdialok dengan mahasiswa di
India dan wakilnya sendiri Yusuf Kala juga membayangkan sifat atasannya
tersebut yang tidak suka dikritik. Jangan tertipu dengan senyum manis
dan “tebar pesonanya” SBY. Masih ingat senyuman manis tapi berbisa
Soaharto yang dianggap HERO 10 tahun pertama kepemimpinannya dan
akhirnya menjadi dictator yang sangat berbahaya… Dan saya melihat
persamaan yang banyak antara Soeharto dengan SBY. Mungkinkah SBY akan
menjadi dictator kalau dia lama memimpin RI? Wallahu `alam…
4. SBY adalah militer
dan tidak satupun Negara di dunia ini yang maju karena dipimpin oleh
militer, yang ada adalah sebaliknya dimana dictator, pemaksaan kehendak,
kejatuhan ekonomi dan sebagainya karena Negara dipimpin oleh militer.
Militer tidak perlu sekolah tinggi dan banyak membaca, yang dia perlukan
adalah patuh pada atasan dan mentuhankan tujuan walaupun melanggar HAM
sekalipun.
5. SBY gagal
memperbaiki ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangkan
pengangguran, mengurangkan kriminalitas, mengurangkan buta huruf,
kemiskinan, menciptakan kepastian hukum, menciptakan rasa keamanan bagi
investor asing dan sebagainya.
6. Tegas terhadap musuh politik, tetapi tidak tegas terhadap musuh Negara
(Koruptor, Penyyelewengan kekuasaan dan ketidakprofesionalan dll) yang
membuat kasus Buaya vs Cicak, BII, Bank Century dll. Menjadi
bertele-tele.
7. Manja dan suka mencari simpati rakyat seperti kata-katanya “saya jadi sasaran tembak, ada agenda menjatuhkan saya dll. Sehingga itu sangat tidak layak dilakukan oleh seorang Presiden di sebuah Negara besar bernama Indonesia.
8. Terkesan
seperti ingin membela dan menutup-nutupi penjahat dan penghianat Negara
seperti dalam kasus kapolri, kejaksaan, Budiono, Sri Mulyani, dll. Tidak berpihak kepada KPK,
disaat lembaga ini menghadapi gelombang perlawanan dari penguasa dan
pengusaha yang tidak suka denga KPK. KPK adalah satu-satunya institusi
dewi fortuna sang penyelamat bangsa ini. Satu-satunya keberhasilan SBY
periode pertama kepemimpinannya adalah karena KPK yang bekerja, tetapi
setelah menang lagi KPK seperti ditinggalkan. Mungkin saja SBY tidak
memerlukan siapapun lagi sebab dia hanya bisa menjadi Presiden maksimal
dua kali saja sesuai undang-undang.
9. Indonesia
sudah sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan Negara-negara tetangga
dari aspek ekonomi, infrastruktur, pendidikan, olah raga, kesehatan,
kesejahteraan dll., akibat kegagalan Orde Lama dan Orde Baru yang begitu
lama. Indonesia memerlukan seorang putra terbaik bangsa yang mampu dan berani melakukan perubahan total
kearah kebayikan seperti yang pernah dilakukan oleh Presiden China,
India, Korea, Iran dan sebagainya. Semua harapan dan impian itu
nampaknya tidak terdapat atau tidak dimiliki oleh SBY dan tidak akan
mampu dilakukan oleh individu yang bernama SBY.
Ingat:
Pasti ada satu diantara 260 juta rakyat Indonesia yang lebih baik dan
lebih hebat dari SBY. Jadi, marilah kita bermimpi dan berdo`a semoga
dianugerahkan seorang pemimpin yang benar-benar berkaliber
International, bukan kaliber Bupati atau Camat saja. Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar